Cari Blog Ini
Sabtu, 18 Agustus 2012
Minggu, 12 Agustus 2012
Misteri Haikal
Sulaiman
Add caption |
Pada abad 17 SM orang-orang Bani
Israel ditimpa kelaparan dan kekeringan sehingga mereka bersama dengan Ya'qub
berhijrah dari Palestina ke Mesir menemui Yusuf as yang saat itu menjadi mentri
di pemerintahan Fir'aun.
Pada abad 14 - 13 SM Allah Subhanahu
wa Ta'ala mengutus Musa as kepada mereka dan sedikit dari mereka yang tidak
mengimaninya dan di sinilah dimulai agama Yahudi sehingga menjadikan mereka
bertentangan dengan Fir'aun dan kaumnya. Peretentangan itu mejadikan
orang-orang Bani Israel keluar dari Mesir, sebagaimana firman Allah Subhanahu
wa Ta'ala :
وَإِذْ نَجَّيْنَاكُم مِّنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوَءَ
الْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ أَبْنَاءكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءكُمْ وَفِي ذَلِكُم
بَلاء مِّن رَّبِّكُمْ عَظِيمٌ
وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنجَيْنَاكُمْ
وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ
Artinya : "Dan (Ingatlah) ketika
kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan
kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang
laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. dan pada yang
demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu. Dan (ingatlah),
ketika kami belah laut untukmu, lalu kami selamatkan kamu dan kami tenggelamkan
(Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan." (QS.
Al Baqarah 2:49-50)
Hijrah tersebut terjadi pada abad 1280
SM pada masa pemerintahan Ramses II. Setelah itu mereka (orang-orang Yahudi)
berada dibawah pimpinan Yusa' yang menggantikan Musa as dan menetap di Kan'an
(Palestina)
Daud as berhasil mendirikan
pemerintahannya di Yerusalem pada tahun 990 SM dan disinilah Daud mendapatkan
perintah untuk membangun Baitul Maqdis akan tetapi dikarenakan kesibukannya
berperang maka itu semua tidak sempat dilakukannya sehingga Allah Subhanahu
wa Ta'ala mewahyukan kepadanya agar memerintahkan anaknya yang bernama
Sulaiman as untuk membangun Baitul Maqdis dan ditengah pembangunannya itu
beliau as membangun Haekal sebagai tempat peribadahan lengkap dengan altar penyembelihan
kurbannya.
Setelah Sulaiman as
wafat pada tahun 922 SM, pemerintahan Daud terpecah menjadi dua: kerajaan
Isarel di sebelah utara dan kerajaan Yahudza di sebelah selatan. Diantara
keduanya sering terlibat peperangan panjang hingga masa mereka dihancurkan oleh
Bukhtanshar Raja Babilonia pada tahun 587 SM. Pada penyerangan ini terjadi
penghancuran terhadap Yerusalem termasuk terhadap Haekal Sulaiman.
Mereka berhasil menawan dan membawa
banyak orang-orang Yahudi ke Babilonia dan menetap di sana selama 50 tahun yang
dikenal dalam sejarah Yahudi dengan Para Tawanan Orang-orang Babilonia.
Ketika Babilonia berhasil ditaklukan
oleh Kirusy Raja Parsia pada tahun 538 SM maka para tawanan tersebut dibebaskan
dan dikembalikan ke Palestina akan tetapi mereka tidak memiliki Negara namun
tetap berada dibawah kekuasaan Parsia.
Didalam Majallah at Tarikh al Arabi
disebutkan bahwa setelah orang-orang Bani Israel dipulangkan kembali ke kampung
halamannya di Palestina maka mereka membangun kembali tempat peribadahan mereka
yang telah dihancurka oleh Bukhtanshar.
Ketika gemintang Persia telah redup
maka kekuasaan mereka pun jatuh ketangan Aleksander Al Maqduni sehingga
orang-orang Yahudi menampakkan loayalitas, ketundukan dan penyambutan mereka
kepada Aleksander al Maqduni tatkala menguasai Yerusalem tahun 332 SM. Dan sejak
saati itu mereka berada dibawah kekuasaan Yunani.
Setelah Aleksander al Maqduni wafat
maka kekuasaannya terpecah diantara mereka, Mesir berada di tangan Ptolomeus
sedangkan Negara-negara utara diserahkan ketangan Selecus. Namun pada tahun 199
SM terjadi peperangan antara Ptolomeus dan Selecus yang kemudian dimenangkan
Ptolomeus..
Pada tahun 198 SM Yerusalem jatuh
ketangan Raja Suria yang bernama Antiochus dan sejak saat itu terjadi berbagai
fitnah, pemberontakan dan peperangan berdarah di Yeusalem hingga masa
kedatangan pemimpin Romawi yang bernama Pompy tahun 63 SM yang kemudian
berhasil menguasai Yerusalem.
Sejak saat itu Yerusalem berada
ditangan kekuasaan orang-orang Romawi dan menjadikannya sebagai Negara Romawi.
Pada saat inilah Isa bin Maryam dilahirkan di kota Betlehem di akhir
pemerintahan Herodes pada tahun 37 - 40 M.
Dan sejak saat itu Yerusalem menjadi
tempat yang memberikan kabar gembira tentang da'wah tauhid dan menjadi kota
suci bagi orang-orang Nashrani.
Ketika orang-orang Yahudi melakukan pembangkangan
dan pemberontakan terhadap pemerintahan Romawi di Yerusalem maka Penguasa
Romawi, Fasbasyan mengutus anaknya yang bernama Titus untuk menghentikan
pemberontakan tersebut. Titus pun melakukan penyerangan terhadap Yerusalem pada
tahun 70 M dan berhasil membunuh banyak orang-orang Yahudi sehingga menyisakan
Yerusalem menjadi kota yang hancur lebur dan porak poranda untuk waktu yang
sangat panjang bahkan tidak dihuni kecuali oleh para penjaga dari para tentara
Romawi.
Kemudian orang-orang Yahudi mengadakan
pemberontakan untuk yang kedua kalinya di Yerusalem antara tahun 132 M dan 135
M yang dikenal dengan "Pemberontakan Barkukhi" akan tetapi penguasa
Romawi berhasil memadamkan pemberontakan tersebut dan menghapus Eksistensi
Yerusalem dan membangun diatasmya sebuah kota baru yang dinamakan dengan Aeilia
Capitolina. Bahkan mereka tidak mengidzinkan orang-orang Yahudi untuk
menginjakkan kakinya di kota Aeilia sejak tahun 135 M.
Ketika Pemerintahan Romawi terpecah
menjadi dua dan Palestina masuk dalam kekuasaan Romawi Timur (Bizantyum) maka
Aeilia berada dibawah kekuasaan Bizantyum sejak abad 4 M hingga tahun 614 M
tatkala dikuasai oleh Sasani (Kisra Eberwiz) hingga kembali dikuasai oleh
Penguasa Bizantyum yang bernama Heraklius tahun 627 M.
Kekuasaan Heraklius ini tidaklah
berlangsung lama sehingga kaum muslimin berhasil membebaskan kota Aeilia pada
tahun 15 H / 636 M pada zaman Umar bin Khattab dan sejak saat itu kaum muslimin
memperbolehkan orang-orang Yahudi untuk kembali ke al Quds. (Majallah at Tarikh
al Arabi juz I hal 5114 - 5126)
Dari penuturan diatas tampaklah bahwa
Haekal tersebut didirikan pada masa Sulaiman as. Dan setelah sempurna
pembangunan Haekal tersebut oleh Sulaiman as, ia mengalami kehancuran sebanyak
tiga kali, yaitu ketika penyerbuan pasukan Bukhtanshar Raja Babilonia pada
tahun 587 SM lalu berhasil dibangun kembali oleh orang-orang Yahudi setelah
mereka dibebaskan oleh Kirusy Raja Parsia.
Haekal kembali dihancurkan untuk kedua
kalinya oleh Antiochus Raja Suria tatkala upayanya memadamkan fitnah yang
dilakukan orang-orang Yahudi pada tahun 198 SM. Lalu kembali direnovasi untuk
ketiga kalinya oleh Herodeus pada tahun 40 M.
Lagi-lagi Haekal dihancurkan oleh Titus
pemimpin Romawi tatkala menyerang Yerusalem dan menjadikan kota itu hancur lebur
bahkan tidak didiami kecuali oleh para penjaganya dari tentara-tentara Romawi.
Adapun tentang letak Haekal itu
sendiri, sesungguhnya tidaklah terdapat dalil yang menunjukkan tempat
didirikannya bangunan itu. Beberapa sumber menyebutkan bahwa bangunan itu
terletak diluar pekarangan Masjidil Aqsha sementara yang lainnya menyebutkan
bahwa tempatnya adalah dibawa Kubah Kuning. Sementara itu orang-orang Yahudi
dan Nashrani berkeyakinan bahwa tempat Haekal Sulaiman itu berada di Puncak al
Haekal atau al Haram asy Syarif atau berada di bawah Baitul Maqdis. Karena
itulah orang-orang Yahudi sejak beberapa tahun terakhir ini berusaha merobohkan
Masjidil Aqsha untuk mencari Haekal Sulaiman dibawahnya.
(http://ar.wikipedia.org)
Akan tetapi itu semua hanyalah
akal-akalan yang dicari-cari oleh orang-oang Yahudi saja untuk menghancurkan al
Quds dengan mengatakan bahwa mereka akan mengembalikan Haekal Sulaiman
kepangkuan mereka.
Sebagaimana disebutkan didalam berbagai
sejarah kota Yerusalem maka sebetulnya Haekal tersebut sudah betul-betul hancur
dan porak poranda tak berbekas saat terjadi penyerangan yang dilakukan oleh
Pasukan Romawi dibawah pimpinan Titus pada tahun 70 M. sebelum pada akhirnya
Yerusalem berhasil dibebaskan oleh kaum muslimin pada masa pemerintahan
Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 15 H / 636 M.
Wallahu A'lam
Sumber:
http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/mitos-kuil-sulaiman.htm
HAIKAL
SULAIMAN DAPAT DIBANGUN DI ATAS LAHAN LUAS DI SEKELILING KUBAH ASH-SHAKHRAH DAN
MASJID AL-AQSHA
(Dari siaran langsung wawancara Adnan
Oktar
di Çay TV dan Maraş Aksu TV, 23 Desember 2009)
di Çay TV dan Maraş Aksu TV, 23 Desember 2009)
ADNAN OKTAR: "HAIKAL SULAIMAN DAPAT DIBANGUN DI ATAS LAHAN LUAS DI
SEKELILING KUBAH ASH-SHAKHRAH DAN MASJID AL-AQSHA"
Perihal
pembangunan Haikal Sulaiman, mereka berkata kalian harus meruntuhkan Kubah
Ash-Shakhrah
..lalu
menghancurkan Masjid Al-Aqsha dan kemudian membangun Haikal Sulaiman di sana.
Siapa
akan melakukan kegilaan sedemikian itu? Dan mengapa? Karena, menurut Al-Qur'an,
hal semacam itu adalah mustahil.
Masjid
Al-Aqsha akan tetap berdiri sampai hari Kiamat.
Lihat,
seperti yang Anda saksikan, ada lahan kosong di sana, lahan kosong, Haikal
Sulaiman dapat dengan mudah dibangun di atasnya.
Di
sini juga tersedia, jadi mengapa menghancurkan Kubah Ash-Shakhrah? Mengapa
menghancurkan Masjid Al-Aqsha?
Ini
adalah pernyataan jahat, sama sekali tidak ada kaitannya.
Ada
lahan kosong, dan dapat dibangun di sana dengan nyaman dan dengan izin Allah
itulah yang akan kita lakukan.
Kita
akan meruntuhkan bangunan yang berlebihan di sana, dengan izin Allah. Kita
hanya akan membiarkan yang bermanfaat.
Akan
ada tanam-tanaman hijau dan saudara-saudara Palestina kita akan dapat tentram
di rumah-rumah mereka dan...
kita
akan membangun perumahan yang nyaman bagi mereka di sana.
Kita
juga akan membangun perumahan yang baik untuk saudara-saudara Yahudi kita, yang
elok dan luas.
Mereka
akan tinggal sebagai sahabat dan saudara, dan dengan izin Allah tidak akan ada
masalah.
Karenanya
tidak perlu gagasan-gagasan jahat seperti itu.
Mereka
mengatakan Kubah Ash-Shakhrah akan dihancurkan, atau Masjid Al-Aqsha. Apa yang
sedang mereka bicarakan?
Menurut
Al-Qur'an, dapat dipahami secara jelas bahwa keduanya akan bertahan sampai hari
Kiamat.
Sebab
Imam Mahdi (as) akan shalat di sana, dia akan melakukan shalat bersama Nabi Isa
(as)
Tak
seorang pun di dunia memiliki kekuatan untuk menghancurkannya.
Bahkan
jika Amerika, Rusia, Cina, dan yang lainnya saling bekerja sama, mereka tetap
tidak dapat menyingkirkan satu batu bata pun darinya.
2010-02-11 13:53:54
Langganan:
Postingan (Atom)